Pertanyaan:
Saya ibu Putri Ayu usia 27 tahun, dan anak saya usia 15 bulan. Dia sudah mulai ketagihan gadget, karena saya sering melihatkan video lagu-lagu anak dan video satwa. Maksud saya awalnya agar si kecil terbiasa mendengarkan musik dan mengenal berbagai satwa.
-Apakah hal yang saya lakukan ini salah?
- Apa pengaruhnya pada jangka panjang jika sejak dini si kecil sudah bermain gadgetnya?
- Apakah berbahaya jika bayi saat tidur kita letakkan HP didekat tidur nya dengan memutarkan MP3?
- Seberapa bahanya pengaruh radiasi terhadap bayi?
-Apa solusi agar saya dapat mengatasi anak yang sudah kecanduan gadget?
Terima kasih
Jawaban:
Selamat siang Mama @Putri Ayu N, gadget memiliki dampak positif dan negatif bagi perkembangan anak.
Dampak Positif Gadget
a. Menambah Pengetahuan
Penggunaan gadget yang berteknologi canggih, si kecil dengan mudah dan cepat untuk mendapatkan informasi mengenai tugasnya di sekolah. Misalnya kita ingin browsing internet di mana saja dan kapan saja yang ingin kita ketahui. Dengan demikian dari internet kita bisa menambah ilmu pengetahuan / wawasan.
b. Memperluas Jaringan Persahabatan
Gadget dapat memperluas jaringan persahabatan karena dapat dengan mudah dan cepat bergabung ke sosial media. Jadi, kita dapat dengan mudah untuk berbagi bersama teman kita.
c. Mempermudah Komunikasi.
Gadget merupakan salah satu alat yang memiliki tekonologi yang canggih. Jadi semua orang dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain dari seluruh penjuru dunia.
d. Melatih kreativitas si kecil.
Kemajuan teknologi telah menciptakan beragam permainan yang kreatif dan menantang, sehingga dapat melatih kreativitasnya.
Dampak Negatif Gadget
1. Hambatan perkembangan
Saat menggunakan gadget, si kecil cenderung kurang bergerak, yang berdampak pada hambatan perkembangan. Satu dari tiga anak yang masuk sekolah cenderung mengalami hambatan perkembangan sehingga berdampak buruk pada kemampuan berbahasa dan prestasi di sekolah.
2. Obesitas
Penggunaan gadget yang berlebihan diketahui bisa meningkatkan risiko obesitas. Anak-anak yang diperbolehkan menggunakan gadget di kamarnya mengalami peningkatan risiko obesitas sebanyak 30 persen. Padahal, diketahui bahwa obesitas pada anak meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung sehingga menurunkan angka harapan hidup.
3. Gangguan tidur
Tidak semua orangtua mengawasi anaknya saat menggunakan gadget sehingga kebanyakan anak pun mengoperasikan gadget di kamar tidurnya. Sebuah studi menemukan, 75 persen anak-anak usia 9-10 tahun yang menggunakan gadget di kamar tidur mengalami gangguan tidur yang berdampak pada penurunan prestasi belajar mereka.
4. Penyakit mental
Sejumlah studi menyimpulkan, penggunaan gadget yang berlebihan merupakan faktor penyebab meningkatnya laju depresi, kecemasan, defisit perhatian, autisme, gangguan bipolar, dan gangguan perilaku pada anak.
5. Agresif
Anak-anak yang terpapar tayangan kekerasan di gadget mereka berisiko untuk menjadi agresif. Apalagi, saat ini banyak video game ataupun tayangan yang berisi pembunuhan, pemerkosaan, penganiayaan, dan kekerasan-kekerasan lainnya.
6. Pikun digital
Konten media dengan kecepatan tinggi berpengaruh dalam meningkatkan risiko defisit perhatian, sekaligus penurunan daya konsentrasi dan ingatan. Pasalnya, bagian otak yang berperan dalam melakukan hal itu cenderung menyusut.
7. Adiksi
Karena kurangnya perhatian orangtua (yang dialihkan pula oleh gadget), anak-anak cenderung lebih dekat dengan gadget mereka. Padahal, hal itu memicu adiksi sehingga mereka seakan tak bisa hidup tanpa gadget mereka.
8. Radiasi
Anak-anak lebih sensitif terhadap radiasi karena otak dan sistem imun yang masih berkembang sehingga risiko mengalami masalah dari radiasi gadget lebih besar dari orang dewasa.
9. Tidak berkelanjutan
Sebuah penelitian membuktikan, edukasi yang berasal dari gadget tidak akan lama bertahan dalam ingatan anak-anak. Dengan demikian, pendekatan pendidikan melalui gadget tidak akan berkelanjutan bagi mereka.
Cara mencegah dampak buruknya adalah dengan tetap awasi si kecil dalam pemakaian gadget ya ma..
Sebelum si kecil kecanduan gadget, sibukkan si kecil dengan kegiatan-kegiatan yang lebih merangsang motorik halus dan kasarnya, misalnya bermain air, pasir, petak umpet, lompat tali, naik sepeda, jogging, membaca, mendongeng, menyusun puzzle, membantu menyiapkan makan malam/pagi, sikat gigi bersama, menyusun balok, dll. Dan ketahui kegiatan apa yang paling disukainya yang bisa dilakukan atau dikerjakan bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya. Tentunya tahap ini tidaklah mudah, tapi jika dilakukan secara rutin dan sabar serta menyiapkan waktu khusus, pasti mama akan melihat perkembangan baiknya.. selamat mencoba ma..
Happy Parenting, the hardest job you will ever love