Cara mendidik anak yang baik |
Anak adalah anugrah terindah yang telah Tuhan titipkan kepada kita. kewajiban kita adalah melindungi, menjaga, memberikan kasih sayang, dan mendidik anak dengan baik. Kebanyakan orang tua akan melakukan segalanya demi membahagiakan anak-anak mereka dengan memberikan segalanya yang mereka inginkan, namun ternyata hal ini tidak selalu baik dalam proses mendidik anak. Banyak anak yang dibiasakan dituruti semua keinginannya dan tidak pernah merasa sulit dalam hidupnya cenderung menjadi tidak dapat mandiri dan manja.
Sebagai orang tua, kita perlu berhati-hati dalam pengasuhan anak pada masa perkembangannya karena setiap didikan kita dapat berpengaruh besar bagi kehidupan sang anak di masa depan. Cara mendidik anak harus dipahami secara menyeluruh bukan hanya sepenggal saja. Agar anak tumbuh dengan utuh baik secara intelektual, spiritual, dan emosional. Maka mendidik anak seharusnya berupa upaya mengajak dan memotivasi anak kearah positif untuk berani menemukan hal-hal baru secara intelektual, spiritual, dan emosionalnya. Ketiganya jangan dipisahkan apalagi dihilangkan.
Sebagai orang tua, kita perlu berhati-hati dalam pengasuhan anak pada masa perkembangannya karena setiap didikan kita dapat berpengaruh besar bagi kehidupan sang anak di masa depan. Cara mendidik anak harus dipahami secara menyeluruh bukan hanya sepenggal saja. Agar anak tumbuh dengan utuh baik secara intelektual, spiritual, dan emosional. Maka mendidik anak seharusnya berupa upaya mengajak dan memotivasi anak kearah positif untuk berani menemukan hal-hal baru secara intelektual, spiritual, dan emosionalnya. Ketiganya jangan dipisahkan apalagi dihilangkan.
Berikut adalah tips bagaimana cara mendidik anak yang baik dalam keluarga agar tidak manja, keras kepala dan dapat menjadi mandiri.
Beri Tauladan Yang Baik, Jadilah Contoh
Sebagai orang tua maka sikap dan prilaku kita merupakan contoh utama yang akan di ikuti oleh buah hati kita. Jika ingin anak-anak kita bersikap sopan, bertuturkata yang baik, maka kita harus senantiasa
bersikap seperti itu sebagai contoh. Jika ingin anak kita religius, maka kita harus memberi contoh seperti apa orang yang religius itu. Sikap orang tua adalah contoh dan teladan utama bagi anak-anaknya maka selalu berikan contoh yang baik untuk buah hati kita. Kepedulian orang tua dalam hal sekecil apapun bisa membantu orang tua dalam mendidik anak. Perhatian bukan berarti berbicara tentang bagaimana kita sebagai orang tua bisa memberikan materi atau barang-barang kesukaan anak, tetapi juga dalam tindakan, misalnya yang dapat kita lakukan adalah ketika anak kita belajar, saat itulah kita bisa menunjukkan perhatian dan kasih kita dengan cara menemani mereka, walaupun hanya sekadar duduk di sebelah mereka. Dengan demikian anak kita akan lebih bersemangat dalam belajar dan apabila ada kesulitan, kita dapat membantu anak memecahkannya.
bersikap seperti itu sebagai contoh. Jika ingin anak kita religius, maka kita harus memberi contoh seperti apa orang yang religius itu. Sikap orang tua adalah contoh dan teladan utama bagi anak-anaknya maka selalu berikan contoh yang baik untuk buah hati kita. Kepedulian orang tua dalam hal sekecil apapun bisa membantu orang tua dalam mendidik anak. Perhatian bukan berarti berbicara tentang bagaimana kita sebagai orang tua bisa memberikan materi atau barang-barang kesukaan anak, tetapi juga dalam tindakan, misalnya yang dapat kita lakukan adalah ketika anak kita belajar, saat itulah kita bisa menunjukkan perhatian dan kasih kita dengan cara menemani mereka, walaupun hanya sekadar duduk di sebelah mereka. Dengan demikian anak kita akan lebih bersemangat dalam belajar dan apabila ada kesulitan, kita dapat membantu anak memecahkannya.
Ajarkan rasa tanggung jawab
Ajarkan dan ingatkan anak untuk selalu memiliki rasa tanggung jawab terhadap dirinya. Sebagai orang tua kita jangan lagi terlalu berlebihan mengkhawatirkan anak serta over protektif. Misalnya jika telah tiba waktunya untuk sekolah, ia harus berangkat. Jika ia bertanya mengapa harus demikian. Berikanlah alasan yang mudah dipahami olehnya.
Jangan menuruti semua keinginan anak
Menuruti semua keinginannya bukanlah cara mendidik anak dengan benar. Tindakan tersebut hanya akan membuat anak kita menjadi anak yang manja dan selalu mengandalkan orang lain. Jika sejak kecil anak sudah dimanjakan dengan mengikuti semua keinginannya, dampak ke depannya anak akan menjadi anak yang tidak mandiri dan malas karena selalu berpikir ada orang tua yang akan memberikan semua yang diinginkannya. Biasakanlah anak kita untuk berusaha mengerjakan tugas mereka sendiri, agar anak brlajar mengerjakan yang menjadi tugasnya dan tidakmengandalkan orang lain untuk mengerjakannya.
Tumbuhkan sikap menghormati
Ajarkan kepada anak untuk selalu menghormati siapa pun orangnya, baik orang yang lebih tua maupun teman sebayanya. Hal ini sangat penting untuk ditanamkan sejak usia dini karena di kemudian hari saat ia dewasa ia dapat berlaku hormat kepada semua orang.
Ajar anak untuk tidak berbohong
Jangan sekali-kali memberikan contoh pada anak untuk berbohong. anak yang kerap dibohongi saat masih kecil akan menjadi terbiasa dengan kebohongan-kebohongan yang ditanamkan oleh orang tuanya. Saat nanti ia sudah besar, ia tentu akan menganggap berbohong adalah hal yang wajar untuk dilakukan karena semua orang termasuk orang tuanya juga melakukannya. Maka ajarkan kepada mereka untuk selalu terbuka tentang keadaannya dalam segala hal, baik itu menyangkut perasaannya, atau kendala-kendala yang dihadapinya. Jangan membiasakan anak tertutup tentang perasaan mereka terhadap Anda. Dengan cara ini, kita sudah mendidik anak untuk bertindak jujur dalam kehidupannya.
Jangan terlalu banyak melarang, tumbuhkan rasa ingin tahu anak
Pada usia anak-anak mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Rasa keingintahuan anak terhadap dunianya sering kali membuat mereka ingin mencoba melakukannya secara leluasa. Ketakutan orang tua adalah jika hal-hal terburuk terjadi pada anak kita. Makanya kebanyakan orang tua memberi larangan atau batasan terhadap suatu hal yang bisa membahayakan anak. Larangan hanya membuat rasa penasaran bagi anak untuk melakukannya dan dapat menjadikan anak berbohong kepada orang tuanya. Komunikasi dua arah adalah solusi terbaik untuk mengingatkan anak alih-alih melarang anak melakukan hal-hal yang ingin mereka lakukan. Beri tahu mereka tentang risiko yang mungkin terjadi dan mintalah pada anak untuk berhati-hati.
Jangan sekali-kali menghukum dengan kekerasan fisik
Kekerasan fisik |
Sering kali sebagai orang tua merasa marah atau kesal terhadap ulah atau kelakuan anak-anak kita yang buruk dan cara ampuh untuk membuat anak jera adalah dengan hukuman fisik. Salah satu contoh tindakan hukuman fisik yang sering dilakukan kebanyakan orang tua adalah memukulnya. Entah itu menggunakan tangan, kaki atau benda-benda lainnya yang dapat digunakan untuk memukul anak. Hal tersebut sama sekali tidak dibenarkan. Jika kita memiliki anak kecil dan ketika mereka melakukan suatu kesalahan, kita dapat memberi tahu secara baik-baik dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh mereka tanpa memberikan hukuman fisik dan jika kita memiliki anak yang usianya mungkin sudah beranjak remaja atau sudah mengerti keadaan, kita bisa menerapkan sistem disiplin terhadap mereka. Kekerasan fisik hanya akan membuat jiwa anak terluka, bukan hanya fisik atau tubuh mereka yang terluka. Dan itu akan berdampak negatif pada pertumbuhan jasmani dan emosi mereka. Hukuman fisik dalam bentuk apapun hanya akan menakutinya dan akan membuat anak semakin tidak menghormati kita,bahkan dapat membuat anak menjadi keras kepala dan memberontak terhadap kita.kekerasan fisik juga dapat berdampak buruk bagi kehidupannya kelak, mereka akan melakukan kekerasan fisik juga terhadap teman-temannya, bahkan anaknya kelak ketika mereka telah berkeluarga.
Mendidik anak menjadi baik adalah tugas kita sebagai orang tua, artikel berjudul "Cara Mendidik Anak yang Baik dalam Keluarga" saya buat dengan harapan kita sebagai orang tua dapat menjadi orang tua yang menjadi teladan baik untuk buah hati kita, dapat dibanggakan oleh mereka. Selalu curahkan kasih sayang untuk mewujudkan keluarga yang bahagia.
0 comments:
Post a Comment