Week and bisa dijadikan waktu yang sangat tepat untuk bisa liburan ke Candi Mendut bersama keluarga, tidak perlu jauh-jauh dan biaya yang mahal, liburan bisa dilakukan di dekat tempat tinggal saja. Kebetulan rumah saya di magelang, saya memilih candi mendut, kiyai langgeng, atau tempat pemancingan, sebagi objek liburan dengan keluarga.
Liburan dengan keluarga dapat menambah kehangatan dan keharmonisan keluarga. Sebagai orang tua yang di sibukkan dengan bekerja setiap harinya tentulah kita juga memnginginkan waktu bersama keluarga.
Kebetulan kemarin kami memilih candi mendut sebagai sasaran untuk berlibur, walau lokasinya dekat dengan rumah tapi kami menikmatinya, dari rumah kami membawa bekal makanan ringan dan air minum. Kami sering melewati candi mendut, tapi kalau untuk singgah dan mendengarkan histori mendut kami belum pernah.
Liburan dengan keluarga dapat menambah kehangatan dan keharmonisan keluarga. Sebagai orang tua yang di sibukkan dengan bekerja setiap harinya tentulah kita juga memnginginkan waktu bersama keluarga.
Kebetulan kemarin kami memilih candi mendut sebagai sasaran untuk berlibur, walau lokasinya dekat dengan rumah tapi kami menikmatinya, dari rumah kami membawa bekal makanan ringan dan air minum. Kami sering melewati candi mendut, tapi kalau untuk singgah dan mendengarkan histori mendut kami belum pernah.
Setelah keliling candi yang hanya dengan Rp.3000/orang kita bisa masuk dan berkeliling menikmati peninggalan bersejarah itu. dicuaca yang saat ini lumayan panas, bahkan panas banget alias kemarau, pukul 10:00 wib sudah bisa membakar kulit. kami pun berteduh dan menikmati es campur dan kupat tahu di sekitar lokasi candi mendut.
Bapak penjual kupat tahu yang memang warga setempat, bercerita kepada kami tentang sejarah candi mendut. Menurut cerita beliau candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1836. Seluruh bangunan candi mendut diketemukan, kecuali bagian atapnya. Pada tahun 1897-1904, pemerintah Hindia Belanda melakukan uapaya pemugaran yang pertama dengan hasil yang cukup memuaskan walaupun masih belum sempurna. pemugaran yang kedua pada tahun 1908, menyempurnakan bentuk atap, memasang kembali stupa-stupa dan memperbaiki sebagian puncak atap. Pemugaran sempat terhenti karena ketidaktersediaan dana, namun dilanjutkan kembali pada tahun 1925. menurut beliau usia candi mendut lebih tua daripada usia candi borobudhur.
Tak terasa waktu sudah semakin siang dan panas, kami mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai peninggalan bersejarah yang ada di Indonesia. kita sebagi orang tua dapat sekaligus mengajarkan kepada buah hati mengenai peninggalan bersejarah yang harus kita jaga dan lestarikan. Disamping bermain berlibur kita juga dapat mendidik buah hati.
Kami tiba dirumah pukul 14:00, saatnya istirahat. jangan lupa ya kalu liburan sangat penting untuk keluarga. Salam Keluarga Bahagia
Bapak penjual kupat tahu yang memang warga setempat, bercerita kepada kami tentang sejarah candi mendut. Menurut cerita beliau candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1836. Seluruh bangunan candi mendut diketemukan, kecuali bagian atapnya. Pada tahun 1897-1904, pemerintah Hindia Belanda melakukan uapaya pemugaran yang pertama dengan hasil yang cukup memuaskan walaupun masih belum sempurna. pemugaran yang kedua pada tahun 1908, menyempurnakan bentuk atap, memasang kembali stupa-stupa dan memperbaiki sebagian puncak atap. Pemugaran sempat terhenti karena ketidaktersediaan dana, namun dilanjutkan kembali pada tahun 1925. menurut beliau usia candi mendut lebih tua daripada usia candi borobudhur.
Tak terasa waktu sudah semakin siang dan panas, kami mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai peninggalan bersejarah yang ada di Indonesia. kita sebagi orang tua dapat sekaligus mengajarkan kepada buah hati mengenai peninggalan bersejarah yang harus kita jaga dan lestarikan. Disamping bermain berlibur kita juga dapat mendidik buah hati.
Kami tiba dirumah pukul 14:00, saatnya istirahat. jangan lupa ya kalu liburan sangat penting untuk keluarga. Salam Keluarga Bahagia
0 comments:
Post a Comment